HUG ME ANY LONGER

image

       ” Karena pertemuan yang indah dan terjalin erat, belum tentu berakhir seperti apa yang kita inginkan seberapa keras pun kita mencobanya, jika Sang Pengantur Rencana tidak mengkhendaki”…….

Hembusan angin menerbangkan beberapa helai daun kering yang telah merapuh, terlepas lalu terbang dari ranting yang senantiasa menggenggamnya. Suara dedauan yang saling bersentuhan menciptakan melodi alam dalam diam milik indahnya malam. Entah kenapa malam hari ini dingin terasa begitu sangat menusuk. Bahkan langit hitam diatas sana juga terlihat seperti tengah bersengkokol untuk menciptakan malam dengan suasana begitu menyesakkan.

Uap asap terlihat seiring dengan helaan nafas dari seorang gadis pendek berkulit putih yang kini tengah duduk di atas tembok yang warnanya sudah mulai mengelupas. Helaan nafasnya terdengar sarat akan keputusasaan. Rambut panjang pirang serta kepalanya sedikit menunduk, mencoba mencari objek pandang sebagai pengalih perhatiannya.

“Bisakah kau mengatakan sesuatu? Aku tidak suka melihatmu yang menjadi pendiam seperti ini tae”.  Gadis yang terduduk disampingnya nampak mencoba mencari celah untuk memancing gadis itu berbicara. Sejak setengah jam yang lalu  bertemu, mereka hanya saling terdiam. Tidak ada satu pun dari keduanya yang berinisatif untuk memulai percakapan.

Kim Taeyeon gadis imut yang sejak tadi tertunduk itu menoleh pada gadis manis disampingnya. Menarik seulas senyum dibibirnya. Mencoba menghapus keraguan yang mencengkram erat hatinya.

“Kau ingin aku bicara apa, panny~ah?”. Tiffany tersenyum mendengar balasan dari gadis itu yang menurutnya sangat menggoda. Ia merindukan kim taeyeon yang seperti ini.

“Biasanya kau itu selalu berisik seperti anak kecil. Kau terlihat aneh jika diam seperti ini. Bukan seperti kim taeyeon yang aku kenal”. Gadis itu mencibir. Kebekuan suasana itu kini terlihat mulai mencair seiring dengan kedua tangan yang saling merajut, bergenggaman.

Kehangatan terasa saat kedua kulit itu bersentuhan. Menciptakan satu detak baru dalam aliran nadi masing-masing.

“Bukannya kau yang selalu memintaku untuk tidak bersikap seperti itu ?”. Kim taeyeon kembali melancarkan aksi godaannya, membuat pipi gadis itu perlahan mulai merona karena malu. Yah, ia memang tak suka jika kim taeyeon itu mulai merengek seperti seorang bayi, tidak mendengarkan larangan dari nya.  Tapi berisik lebih baik dari diam. Terlebih sekarang.

“Iya, tapi kau terlihat tak cocok jika bersikap seperti itu tae”. Helaian rambut keduanya saling berterbangan saat angin berlari melewati mereka. Membuat mereka berdua tanpa sadar mengeratkan genggaman.

Kim taeyeon mendengus geli, terkekeh pelan sebelum kemudian mengalihkan tatapannya. Mengamati jalanan didepan mereka yang telah sepi.

“Wae? Apa kau takut nantinya akan banyak yang menyukai ku jika aku tidak lagi seperti anak kecil huh?”. Tiffany meninju bahu gadis itu pelan dengan tangannya yang bebas. Merasa kesal dan gemas secara bersamaan.

“Jangan terlalu percaya diri Nona Kim”. Gadis yang dipanggil nona kim itu kembali menoleh pada gadis cantik bermata bulan sabit pencengkram hatinya. Memandangi objek indah itu untuk sejenak.

Tiffany mengerjapkan mata menatap bingung, ia canggung ditatap sebegitu intens oleh gadis imut disampingnya. Gadis periang itu jarang memperlihatkan sisi serius dalam dirinya. Hampir selalu bertingkah selayaknya seorang bocah yang hanya tertarik dengan dunianya.

“Kau mulai bertingkah aneh lagi…”. Lagi, Tiffany kembali membuka suara hanya untuk membuat gadis penyukai ice cream itu tak lagi memandangnya seperti itu. Bukan ia merasa risih, hanya saja melihat mata itu, melihat ekspresi wajah didepannya itu…Ah, dia tak ingin mengungkitnya.

Kim taeyeon terkekeh pelan, mengusap tengkuk belakangnya dengan kaku.

“Aku hanya ingin memandangimu…”. Kim taeyeon bergumam pelan. Mengusapkan ibu jarinya pada punggung tangan milik gadis itu yang kini tengah dalam genggamannya. Menatap tangan mereka yang saling menyatu. Terasa tak ada celah.

Tiffany tersenyum, kini malah ia sendiri yang justru sibuk memandangi wajah gadis berparas imut tersebut. Mengamati setiap jengkal wajah yang hampir separuh hidupnya ini menjadi teman setia dalam setiap langkah hidupnya. Selalu membuatnya mampu untuk sekedar mengukir senyum meski kadang luka terlalu kejam menyakiti dirinya. Menyakiti keduanya.

Satu lelehan airmata akhirnya tumpah dari mata indah itu. Dengan cepat tiffany menghapusnya, ia bahkan tak sadar bahwa dirinya bisa semudah itu menangis hanya menatap wajah gadis yang selalu memberikannya bahu untuk sekedar melepas lelah yang ia rasakan.

Kim taeyeon menoleh merasakan tiffany sedikit bergerak dari posisinya. Mata itu menyipit padanya.

“Kau menangis? Gweanchana panny~ah?”. Kim taeyeon bertanya ragu. Gadis itu nampak menggelengkan kepalanya. Berpura-pura.

“Tidak, aku hanya terkena debu tae.” kilah tiffany sambil berusaha tersenyum.

Kim taeyeon menjulurkan tangannya yang bebas mengusap lembut pipi gadis itu. Merasakan dingin saat kulit jemarinya menyentuh permukaan kulit wajah sahabat sekaligus orang yang sangat ia cintai.

“Kau kedinginan, panny~ah ? Lebih baik aku antar kau pulang. Aku takut jika nanti kau jatuh sakit”. Tiffany  menggelengkan kepalanya cepat, melepaskan genggaman tangannya dan memeluk lengan gadis itu dengan erat.

“Aniya taetae, kita saja baru bertemu. Aku ingin disini lebih lama lagi bersama mu”. Kim taeyeon tersenyum melihat tingkah tiffany.

“Kundae panny~ah, aku takut kau akan sakit jika terlalu lama disini”. Khawatir taeyeon.

Tiffany menyenderkan kepalanya pada bahu mungil milik kim taeyeon. Mungkin setelah ini ia tidak bisa melakukan hal manis seperti ini pada gadis itu. Apa salah jika ia bertindak manja untuk yang terakhir kalinya ??

“Tae~”.  Kedua alis gadis itu bertaut mendengar gumaman halus tiffany.

“Hmm ?”.

“Apa kau akan datang besok ?”. Tanya tiffany sedikit bergetar, menahan isak tangisnya.

“Aku pasti akan datang panny~ah”. Balas taeyeon dengan suara yang tak kalah bergetarnya dari tiffany.

” Apa yang kau ingin kan setelah ini?”. Tanya tiffany lagi.

“Ehm, mungkin aku ingin bebas…”. Gumam taeyeon pelan. Tiffany menengadahkan kepalanya. Menatap taeyeon dengan bingung.

“Bebas? “. Taeyeon mengangguk, tersenyum sembari mendaratkan satu kecupan pada dahi tiffany.

“Aku ingin menikmati hidupku…”. Gadis itu berujar sedikit menerawang.

Tiffany kembali menudukkan kepalanya. Jantungnya tiba-tiba bergetar. Bukan getaran yang selalu membuatnya nyaman tapi sebuah perasaan yang justru terasa menyudutkannya, membuatnya takut.

“Bagaimana denganmu? Bukankah cita-citamu akan segera terwujud besok? Kau akan menikah panny~ah”. Taeyeon mencoba mencairkan suasana, namun kepala gadis itu justru semakin dalam menunduk. Membuat helaian rambutnya jatuh menutupi wajahnya.

“Panny~ah…??? “. Taeyeon memanggil pelan, menyadari sikap tiffany yang tiba-tiba menjadi diam. Gadis itu menyingkap helaian rambut halus milik tiffany. Memaksakan tiffany untuk menatap kearahnya.

Mata kim taeyeon terlihat membesar saat mendapati mata indah milik tiffany  kini telah ternoda dengan butiran-butiran bening yang dengan pasti terus menetes membasahi wajahnya.

“Aku tak bisa taetae~ah…” Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan. Wajahnya terlihat memerah karena tangis. “Aku tidak bisa berhenti menangis, maaf…”. Tiffany mengingat janjinya pada taeyeon jika ia tidak akan menangis lagi.

Kim taeyeon menghela nafas sesak. Ikut meringis dalam hati meyaksikan isak tangis yang keluar dari gadis disampingnya. Bukannya kim taeyeon tak pernah menangis mendapati dirinya akan kehilangan gadis yang sangat ia cintai. Ia bahkan selalu menangis saat tertidur. Tapi didepan tiffany, ia berusaha tidak menangis.

“Gweanchana,,, tidak apa-apa”. Kim taeyeon mengusap wajah basah tiffany dengan jemarinya. Menghapus airmata milik gadis itu. “Jangan seperti ini panny~ah,,,, jangan menangis dihari bahagia mu, aku rasa kau akan menyesal saat mendapati mata mu membesar seperti alien saat acara mu besok”. Nada canda yang keluar dari kim taeyeon terdengar penuh kegetiran dan kepahitan.

Tiffany mencoba menghalau airmatanya yang kembali ingin menetes. Tapi seperti keran rusak, air itu terus saja mengalir. Ck, ia mengingkari janjinya untuk tak menangis dihadapan gadis itu.

“Aku tak ingin ber-”

“Kajjah,,,, ku antar pulang. Aku rasa siwon oppa pasti khawatir saat mengetahui pengantin wanitanya tidak ada dirumah”. Kim taeyeon terbangun dari duduk. Meraih tangan gadis itu untuk beranjak dari posisinya. Terkesan memaksa.

Tiffany terdiam sejenak masih menundukkan kepalanya. “Peluk aku tae. Jeball peluk aku” Pintanya lirih. Hening sesaat.

Kim taeyeon tak bicara apapun, mendekati gadis itu dan merengkuhnya erat. Mereka telah sepakat untuk tidak melontarkan kata perpisahaan, untuk tidak mencoba terpaku pada masa lalu. Berangan tentang hal yang tak mungkin mereka gapai.

Karena takdir mereka memang harus berakhir seperti ini.

“Aku memang akan menjadi seorang pengantin …”Gadis itu berhenti sejenak, masih memeluk erat punggung kim taeyeon. “tapi, apa gunanya jika bukan kau yang berdiri disampingku”. Tangisnya tertahan saat ia mengatakan hal yang membuat hati nya terasa lebih sakit dari sebelumnya.

Hati taeyeon mencelos mendengar perkataan sederhana dari gadis yang sekarang berada di pelukannya. Gadis yang sebentar lagi tidak akan bisa ia gapai sosoknya. Tidak akan lagi bisa ia kecup dahinya untuk menenangkannya disetiap kekalutan hatinya. Tidak akan lagi bisa ia goda dengan kata-kata manisnya. Karena esok, ditempat sakral itu, dalam alunan melodi lembut, dalam balutan gaun mewah, gadis itu akan mengikat janji dengan seseorang.

Bukan dengan dirinya.

Bukan dengan dirinya yang mencintai gadis itu segenap hatinya, hingga pada akhirnya ia justru harus memutuskan untuk melepaskannya. Bukan pula ia yang seorang pengecut karena tidak berani hanya untuk mempertahankannya atau sekedar membawa gadis itu lari dari kenyataannya yang tak mereka inginkan. Ia, kim taeyeon harus merelakan satu satu nya hal yang paling ia inginkan untuk orang lain.

Ia sudah mencoba, namun hanya titik perpisahanlah yang terlihat didepan mata. Maka tak ada pilihan lagi yang bisa ia pilih. Ia akan tetap berdiri pada pusaran yang sama. Melepaskannya untuk orang lain dan membangun kembali puing-puing kehidupannya yang ia sendiri tak yakin untuk mampu melakukannya.

“Besok,  saat kau berjalan menuju altar, aku rasa kau akan menjadi satu satu nya pengantin tercantik yang pernah aku lihat panny~ah. Dan siwon oppa pasti akan menjadi pengantin pria terberuntung karena bisa memiliki mu”. Tayeon mencoba menenangkan dirinya sendiri.

” Aku tahu, mungkin sekarang sudah terlambat untuk mengatakan hal seperti ini pada mu. Tapi aku rasa ini waktu yang pas untuk mengatakan jika aku benar benar mencintai mu tippany. Dan menurut ku siwon oppa adalah lelaki baik untuk mu”. Kim taeyeon berbisik pelan dalam helain rambut coklat panjang itu. Membiarkan tangis milik gadis itu semakin tumpah tak terkendali. Keduanya menangisi keadaan yang besok sudah tak lagi sama.

“Peluk aku lebih lama lagi, Taeyeon~ah”. Kim taeyeon hanya mengganggukkan kepalanya, mempererat dekapannya pada tubuh tiffany yang terasa lemah.

Kim taeyeon telah berbesar hati merelakannya. Ia tak akan merubah skenario Sang Pencipta yang berjalan. Tidak pula menyalahkan keadaan dirinya yang ternyata sangat mencintai sahabat kecilnya itu. Dan tak akan menyesal telah mencintai Tiffany Hwang.

Di taman itu mereka bertemu untuk pertama kali. Dan ditaman itu pula mereka berpisah tanpa ada kata selamat tinggal yang terucap dari bibir masing-masing.

Esok akan menjadi babak baru untuk mereka didalam kehidupan masing masing. Tiffany, ia akan menjadi seorang pengantin paling sempurna dan kim taeyeon, haaahh….. ia akan menyaksikan gadis yang paling ia cintai mengikat janji dengan orang lain.

Setelah mengantar tiffany, taeyeon tidak memutuskan untuk segera pulang. Ia bahkan enggan untuk kembali ke apartemen miliknya yang menyimpan begitu banyak kenangan mereka berdua. Karena ia terus saja menunduk saat berjalan, maka dari itu ia tidak sengaja menabrak orang lain. Karena merasa bersalah, kim taeyeon segera meminta maaf dan membungkukkan badanya.

” Mianhae aku tidak sengaja”. Kata taeyeon sambil menatap orang yang di tabraknya barusan.

” KAU ????”.

” TAE ????”.

THE END

Annyeeoooooooong *LambaikanTanganAlaMissUniverse

Maap yeh kalo belakangan ini gw sering nongol ngepost FF yang ceritanya makin absurd. Buat yang nanyain kpn FF yg masih TBC dilanjut, gw sendiri juga gatau. Gw ntu pelupa parah, jd sorry2 aja kalo gw udh lupa sama jalan cerita ff yg gw buat sendiri. Dan ntu artinya, gw gatau mau dilanjut apa kaga *BakarKeongRame2
Cuma kalo buat oneshoot, gw banyak cadangan sih. Ampe yg NC juga ada wkwkwkwk

Oiyah gw mau tanya nih kira2 disini ada yg nnton PHANTASIA INA ga ?? Kalo ada bisaaaaa kaliii kita meet up wkwkwkwkw… serius nih, kalo ada yuk lah kita meet up sama Authors – Readers yg lain~~~ jawab di komenan yaah~~~

– Love Yaa~~ Keong –

Posted from WordPress for Android

34 comments

  1. Ngenes bgt c.. Nah gto dunk Tae berjiwa besar acungin empat jempol buat Tae.. Membiarkan orng kita cinta lepas demi ke bahagia an ny

  2. Baru kali ini baca ff sad bwgd.. di tinggal nikah huff😥😥😥
    Ceritanya sm dgn ku ia 😁😁😁😁 keren ide ceritanya ampe ngefell loh thor^^
    GOMAWO thor-

  3. kyk nya kok akhir” ini lu update taeny ngenes mulu yak ending nya kwkwkw. dibuat happy ending dong next update hhahaha absurd bener ending nya yg ketemu tae itu siapa

  4. Aduh berabe bnget urusan anak muda yg ini…
    Gw baper thor…. hiks😢lap ingus
    serius gw jd kebayang apa iyah nnti mereka bakal kayak gini?!
    Gw gk kuat…. 😢😢😢
    Ikut peluk mommy tippany….
    Huffttt…. sakit hati lg kan gw…
    Ini nih… hah sudahlah…
    Sukses bikin baper lo thor…
    Gw penasaran siapa yg nabrak tae.. jgn d ending in dong thor belum kelar tuh!!!!
    Sipsipsip ttep smangat n see you thor

  5. mdh2an yg ditabrak tae itu sica
    kshan taetae merana di tinggal nikah ma Fany
    kl ktm sica kan bisa diobatin sktnya ma sica

  6. Hadeuh keong…
    Itu cerita gantung amat yak, lanjut dong part dua nya ke atau kasih squel hehee

    Oh ya, aku nonton phantasia juga nanti. Hayu lah meet up..
    Bisa hub lewat line id nya hny971

  7. Sedih yaaa kalo diposisi taeny 😭
    Taeyeon saking cintanya sma fany sampe rela melepaskannya, tapi kenapa fany mau yaa nikah sma siwon padahal kan dia cintanya sma tae.
    Miris sekali percintaan mereka 😭
    Buat sequel dong thor 😆

    Waaah aku juga nonton phantasia loooh 😆

  8. Klo udah takdir emng susah sihh buat dirubah gapa2 yg penting udah saling berkata jujur tentang perasaan masing walaupun ga happy ending …
    Aku ikut nonton phantasia thorr

  9. Waah waaahh kyaknya lo kena siyndrom galau neehh ffnya sad melee hahahahahahaa
    Tpi menggetarkan hati duhh npa hrus pisah..
    Dn endingnya tae ketemu sica psti wkakakkakakakaaa
    #plaksoktaubngetgw

  10. ceritanya ngenes banget yee….sakitnya tuh disini #tunjukbutt tapi akhirnya masih ngegantung itu siapa orang yg nabrak tae jangan2 fany yg gak jd nikah…hihi…. bikin sekuelnya lg dong #ngarep

  11. Ngenes dot kom haha kenapa sad gini jadinya
    Ku tak rela tak rela syalalala haha lanjutin sequel dong thor biar ending juga enak gitu. Terus itu tae ketemu siapa ? Pany ? kenapa pany bisa kluar lagi ? Hmm

Leave a reply to adex Cancel reply