Better

Seoul, 4/4/17 

Siang ini di kediaman keluarga kwon terlihat begitu ramai. Tidak seperti biasanya memang. Maklum rumah sederhana itu tengah berduka. Dari barisan depan terlihat beberapa anggota kepolisian tengah menunggu seseorang. Terlihat kesedihan diantara mereka semua yang datang untuk sekedar memberikan ucapan belasungkawa. 

Isak tangis memenuhi ruangan dimana kini seorang wanita yang juga merupakan seorang istri sekaligus ibu bagi 2 anak yang bisa dikatakan masih sangat membutuhkan Kasih sayang dari nya terlihat begitu pucat tidak bernafas. Kulitnya yang memang putih semakin terlihat putih bahkan sangat pucat. 



Disebelahnya, seorang namja tengah terduduk. Ia terlihat tegar namun begitu rapuh. Ia butuh sandaran. Biasanya jika seperti ini akan ada seseorang yang bersedia memeluknya erat, mengelus pelan puncak kepalanya sambil berkata “gwenchana sayang”. Tapi kini, orang itu sudah tidak ada lagi.  




Yahh… Kwon Yuri, lelaki yang kini terlihat tegar namun rapuh itu tengah meratapi kepergian kekasih, sahabat, bahkan teman hidupnya karena penyakit yang diderita oleh istrinya, Jessica Jung.  

Syringomyelia






Penyakit yang merenggut wanita muda itu memang tergolong penyakit ganas yang mematikan. Syringomyelia adalah tumbuhnya kista berisi cairan (syrinx) di dalam sumsum tulang belakang. Dimana yang menderita penyakit itu akan kehilangan rasa, gerak refleks serta penurunan nafsu makan. Sudah sejak 2 tahun lalu Jessica menderita penyakit itu. Sejak itu pula yuri seperti kehilangan separuh kebahagiaannya. Ia sering menangis saat melihat keadaan Jessica. 





Keadaan Jessica semakin parah saat ia melahirkan anak keduanya, kwon soojung. Keluarga kecil itu sebenernya sangat bahagia dengan kehadiran anggota baru tersebut. Apalagi anak pertama mereka yang luar biasa tampan, kwon Yoongie sangat menyayangi adik mungilnya itu. 




“Appa”. Panggil Yoongie sambil menatap kwon Yul. 

“Hmm? Wae yoong? “. Balas yuri sangat pelan. 

“Eomma… Kenapa eomma diam saja? Bukankah sekarang saatnya jungie diberi ASI?”. Tanya anak berusia 5 tahun itu polos. 

Tess… 

Tesss… 

Tesss… 

Lagi. Air mata itu kembali turun. Air mata namja tampan itu seakan tidak mau berhenti. Ia memeluk anaknya dengan erat. Memeluk 2 buah hati dan menciumi keduanya secara bergantian. Ia tahu, setelah ini akan susah hanya untuk sekedar memeluk darah dagingnya seperti ini. 

Yaahh… Alasan kenapa banyak anggota polisi didepan kediaman yuri bukan tanpa sebab. 3 bulan lalu satuan polisi gangnam menangkapnya karena kedapatan mempunyai pohon CANNABIS SATIVA, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan GANJA. Bukan tanpa alasan ia menanam pohonan illegal tersebut. Semuanya ia lakukan semata-mata hanya untuk kesembuhan istri nya. 

Saat yuri hampir menyerah dengan segala pengobatan untuk Jessica, ia mempunyai harapan baru saat ia tidak sengaja membaca salah satu artikel disebuah surat elektronik. Dimana artikel itu membahas manfaat ekstrak dari daun tersebut dan dapat meringankan sedikit sakit yang kadang menyerang Jessica. Yuri tidak melewatkan kesempatan sedikit pun. Apapun. Apapun akan ia lakukan untuk kesembuhan Jessica. 

Benar saja. Sejak saat yuri dengan rajinnya memberikan ekstrak dari tumbuhamtersebut, perubahan dapat dirasakan olehnya. Jessica nya menunjukan perubahan demi perubahan. Ia sudah bisa tidur dengan nyenyak, bahkan jarang merasakan kesakitan yang luar biasa itu. Perlahan tapi pasti, Jessica menunjukan perkembangan nya. 

Bahkan Jessica sudah bisa merawat kedua anaknya seperti sedia kala. Memberi kan ASI untuk soojung yang masih berusia 5 Bulan. Dengan perkembangan seperti ini membuat yuri semakin bersemangat untuk memperbanyak hanya agar bisa melihat kesembuhan Jessica. Ia tidak perduli apapun resikonya asalkan ia bisa melihat kehidupan dimata Jessica, ibu dari anak anaknya. 

Namun sepertinya rencana Indah untuk keluarga kecilnya harus berakhir saat yuri tertangkap polisi setempat. Meskipun saat diperiksa yuri negatif mengonsumsi barang tersebut tapi tetap saja ia dinyatakan bersalah. Sejak saat itu kondisi Jessica kembali seperti dulu. 

Bahkan semakin parah. 3 Bulan tidak mendapatkan ekstrak yang biasa yuri berikan membuat Jessica kembali merasakan sakit yang dulu selalu membuatnya ingin menyerah. Ia tidak tahan. Bahkan ia sudah tidak menangis ketika merasakan kesakitan itu. Ia hanya menerawang karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan. 






Jessica menyerah. Ia tidak bisa menahan rasa sakit itu lagi. Semua karena yuri tidak memberinya obat yang selama ini membuatnya kuat bertahan. Ia menyerah pada penyakit nya. Penyakit yang merenggut kebahagiaan yuri, dirinya serta kedua anak anaknya. 





Pagi ini, yuri harus merelakan kepergian Jessica untuk selama lamanya. Meninggalkan dirinya dengan kedua buah hati yang masih sangat membutuhkan Kasih sayang nya. Kwon Yoongie bocah tampan tersebut masih terlalu muda untuk mengerti apa yang tengah terjadi di hidupnya. Ditinggal pergi sang eomma untuk selama lamanya, dan lagi sekarang ia juga akan berjauhan dengan appa tercintanya. Meskipun ia belum mengerti, tapi jauh dilubuk hatinya ia merasa ketakutan. 


“Appa…. Hikkss hiiikkss”. Tangisnya sambil memeluk erat appa nya. 

“Mian yoong… Mian…”. Isak yuri sambil memeluk erat jagoannya tersebut. 

“Yoong apa kau bisa berjanji untuk appa? “. Tanya yuri dengan tetap memeluk kwon Yoongie. 

Yuri merasakan anggukan didalam pelukannya. Tanpa berkata iya, yoong menyanggupi permintaan yuri, “Yoongie harus menjadi anak pintar dan selalu sayang pada jungie yah. Yaksok?”. 

Yoongie melepaskan pelukan appa nya. Memandang kedalam mata merah kwon yuri. Ia bisa merasakan ketakutan didalam mata itu. Mata yang biasanya terlihat sangat teduh kini terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu. 

“Yaksok appa. Yoongie janji akan menjadi anak pintar dan akan menunggu appa kembali”. 

Bayi mungil yang sejak tadi tertidur perlahan membuka mata sipitnya. Memperhatikan ke sekeliling, dan tersenyum saat mendapati seseorang yang dikenalnya. Jungie mengenali appa serta oppa nya. Bayi tidak berdosa itu tersenyum lucu. 

“Appa sayang kalian. Kita sudah melakukan yang terbaik untuk eomma sayang. Kita sudah berusaha”. Yuri kembali memeluk yoongie dan jungie secara bergantian. 

Jungie menangis. Ntah apa yang membuat bayi itu menangis, yang jelas ia terlihat seperti tidak ingin ditinggal oleh yuri. Tangannya seperti ingin menggapai jemari yuri yang saat ini mulai melepas nya. Untuk kedepannya, yoongie serta jungie akan tinggal bersama Tiffany Hwang, sahabat serta orang yang juga menyayangi mereka. 

“Appa akan kembali. Appa akan kembali bersama kalian. Maafkan appa”. 
Yuri pergi dengan tangan terborgol. Hatinya sangat sakit menerima kenyataan bahwa kini ia harus berjauhan dengan kedua anaknya. Ia tidak menyesal sama sekali. Jika ia tahu sejak dulu, mungkin ia sudah melakukan itu untuk Jessica. Kecintaanya pada Jessica lebih besar dari pada rasa takut untuk resiko yang akan ia terima. 

Sekarang ia harus pergi. Mempertanggung jawabkan segalanya. Hukuman menantinya, namun sekali lagi. Ia tidak menyesal. 

“Sica~ah, mianhae. Mianhae jeongmal. Aku janji setelah ini, aku akan menjaga kedua anak kita dengan baik. Aku harap kau mau memaafkan ku, dan kau harus berbahagia disana. Saranghae sayang. Saranghae jessica ku”. 







THE END




*Sebenernya gue dpt ide kaya gini gegara baca cerita di ig tuh wkwkwkw. Maap kalo ga enak yhaaaa”. 

17 comments

  1. sedih😭
    kasian yoonkrys ditinggal omma pergi untuk selamanya trus sang appa ditangkap polisi….

  2. Huaaa Sica umma T.T 😭😭😭😭😭
    Be strong yul appa n yoonkrys…..

  3. sad story oyyyy….
    2 bocah cilik tu d tinggal sekaligus m kedua ortu ny dlm wktu bersamaan…
    lanjut bt ff ny…thx.

  4. Gue antara mau sedih mau ngakak juga tong πŸ˜› ini ide lu dapet dari kasus bapak bapak yg di tangkap karna nanem ganja buat bininya yg sakit

  5. ksian bgt sih ni cerita. sica dibikin metong, yuri ditahan. akhirnya yoongie sama jungie hrs dirawat sama aunty tiffany

  6. sedih bnget kak critanya, aku yng bca lngsung nangis kak… ksihn soo jung kak
    btw aku readers bru numpng bca ff ya kak

Leave a reply to dkyungsoo Cancel reply